Pages

Senin, 16 Juni 2014

20 Fakta Unik Koloni Semut




Kali ini kita ngebahas tentang koloni semut, yang merupakan sekumpulan semut yang terdiri dari unit dasar dengan jenis spesies yang sama yang berjumlah besar/banyak sebagai bagian dari usaha perlindungan dan pertahanan diri serta pengaturan lingkaran kehidupan mereka. Biasanya dalam koloni semut memiliki satu atau lebih ratu petelur yang hidup hingga 20 tahun, lalu ada divisi semut perawat telur tersebut, kemudian ada divisi semut pekerja (terutamanya semut betina yang steril) dan juga semut prajurit (semut jantan dan betina) yang hidup dalam kisaran 45-60 hari. Pengorganisasian sistem yang terbentuk dalam koloni semut dinamakan 'Eusociality' yang juga tampak pada lebah dan tawon (Hymenoptera) dan rayap (Isoptera). Ada banyak istilah untuk menggambarkan keadaan koloni semut seperti Polydomy (memiliki sarang yang banyak) dan Monodomy (hanya memiliki satu sarang), Haplometrosis (pendiri koloni hanya satu ratu) dan Pleometrosis (pendiri koloni lebih dari satu ratu), Monogyny (hanya satu ratu petelur yang mengatur), Polyginy (ada lebih dari satu ratu petelur) dan Olyginy (banyak ratu petelur yang terpisah). Salah satu fakta unik mengenai semut adalah mereka mewakili 25% dari populasi serangga di dunia, dengan lebih dari 1000 spesies yang tidur 250 kali sehari (kebanyakan tidur dengan mata terbuka) dan memiliki 250 ribu sel otak. Beberapa spesies semut juga memiliki sayap, namun fungsi sebenarnya bukanlah untuk terbang melaikna nuptial (perkawinan) sedangkan sayap bagi semut pekerja (hingga saat ini, mungkin ada data terbaru?) tidak memiliki fungsi yang berarti sama sekali. Semoga bermanfaat hasil jelajah Internet lebih dari 5 jam, sebagai rasa kagum kita akan menakjubkannya dunia koloni semut hasil ciptaan sang Penguasa, Allah Ta'ala.

1. Sampai tahun 2000, penelitian menunjukkan bahwa superkoloni yang bersifat Pleometrosis di dunia berada di Ishikari, Hokkaido, Jepang, dengan perkiraan 306 juta semut pekerja dan 1 juta ratu yang tinggal di dalam 45.000 sarang yang saling terkoneksi melalui jalur bawah tanah dengan luas area mencapai 2,7 km2 (670 hektar). Akan tetapi, pada tahun 2009, penelitian menunjukkan kenyataan lain yang menakjubkan, akan koloni semut yang luar biasa besar yaitu "Linepithema humile" (read: Argentine Ant) yang dipublikasikan dalam Insectes Sociaux yang memiliki ukuran sekitar 3 mm [link] dan [link] membuktikan kenyataan yang menakjubkan akan skala global koloni semut ini yang meskipun terpisah oleh benua yang besar dan meskipun berbeda ribuan kilometer, namun kenyataannya memiliki kesamaan gen. Koloni semut ini telah membangun peradaban yang luar biasa besar dengan 3 superkoloni yaitu di Eropa, sepanjang 6,000 km (3,700 mil) mencapai pantai Mediterranean, kemudian di wilayah Amerika yang mencapai 900 km (560 mil) hingga pantai California, dan yang terakhir di pantai Jepang (lebih luas dari sebelumnya). Direkodkan, ada puluhan koloni lainnya seperti di Spanyol, Peru, Ekuador, Brazil, dll.

2. Berikutnya adalah koloni "Allomerus decemarticulatus" (read: Amazonian Ant), yang ditemukan di daerah Amazon, Amerika Selatan yang ditemukan oleh Alain Dejean et al. (2001) tepatnya di French Guiana. Koloni ini terkenal dengan kompleksitas semut pekerjanya dan juga tingkah laku predatornya yang melibatkan kerjasama (simbiosis) dengan tumbuhan dan jamur. Biasanya koloni ini hidup di Hirtella physophora (spesies tumbuhan yang selalu identik dengan koloni semut ini) dimana kebanyakannya tinggal di kantong daun kemudian memasangkan seperti selinder sarang lebah ataupun platform ke batang tumbuhan ini sebagai jebakan untuk menangkap mangsanya (bahkan dikatakan sebagai tempat penyiksaan), bahkan yang lebih besar sekalipun dari mereka )seperti belalang), dan hingga sekarang koloni ini menjadi satu-satunya yang diketahui memasang jebakan untuk menangkap mangsa. Semut pekerja memiliki ukuran panjang sekitar 2 mm dengan lebar dan panjang kepala sekitar 0,6 mm, dimana dalam satu koloni memiliki hingga 1.500 semut pekerja [link]

3. Koloni berikutnya adalah "Anoplolepis gracilipes" (read: Yellow Crazy Ant) sebagai wabah yang sangat berbahaya, koloni ini masuk ke dalam daftar 100 wabah/penyerbu yang berbahaya merujuk kutipan IUCN (ISSG 2994), dimana mampu membunuh mamalia kecil, telur burung, beberapa jenis reptil begitu juga tumbuhan lokal (seperti: Rhytidoponera spp., Pheidole spp., Paratrechina spp., Litoria fallax, Lampropholis delicata, Ophioscincus truncates). Selain itu, koloni ini juga mampu merusak ekosistem dan keragaman hayati lingkungan sekitar seperti terjadi pada pulau Christmast (salah satunya adalah menyebabkan kematian lebih dari 15 juta kepiting yang bermigrasi ke pulau tersebut), begitu juga yang akan terjadi terhadap Hawaii dan Seychelles, kalau tidak dilakukan tindakan preventif sedini mungkin. Selain koloni semut penyerbu ini, ada beberapa koloni lain yang memiliki tingkah laku yang hampir serupa seperti Solenopsis invicta (read: Red Imported Fire Ant) dan Pheidole megacephala (read: Bigheaded Ant).

4. Penyergapan ataupun penyerangan juga dilakukan oleh koloni semut, yang menjadi pusat perhatian karena dilakukan secara masif dan besar-besarannya adalah "Eciton burchellii" (read: Eciton Army Ant) dalam radius 200 meter dan melibatkan sekitar 200 ribu semut prajurit, sementara sarang mereka dilindungi sekitar 150-700 ribu semut pekerja. Sistem hidup mereka dinamakan Bivouac yaitu proses bersarang secara migrasi (berpindah-pindah) dengan melibatkan semut pekerja dan semut prajurit yang memiliki ukuran tubuh dari 3 mm - 15 mm [link] dan [link].

5. Selain memangsa hewan lainnya, beberapa spesies semut kelihatan lebih jinak dengan hanya mengkonsumsi tumbuhan, seperti pada koloni semut terbesar dari pemotong daun yaitu "Atta laevigata" (read: Large-bottomed Ant) [link], walaupun dikabarkan bahwa koloni semut ini menjadi santapan yang sedap bagi sebagian penduduk Amerika Selatan. Koloni semut ini semuanya terdiri dari semut betina yang dimana ratu seakan2 membuat klon dalam reproduksinya bahkan semut betina lainnya mampu bereproduksi [link]. Akan tetapi, ada kemungkinan lain bahwa koloni semut ini telah terlebih dahulu melakukan proses kawin di luar sarang, kemudian menyimpannya dalam bank sperma sampai diperlukan dalam reproduksi.


6. Tidak selamanya semut itu merugikan, "Formica aquilonia" (read: Scottish Wood Ant) yang memberikan keuntungan yang luar biasa kepada banyak organisme lainnya walaupun koloni ini termasuk jenis karnivora, seperti penggunaan sarang bersama dengan Dendrodrilus rubidus (read: Red Wiggler), meskipun pada asalnya jenis cacing ini berbahaya terhadap ekosistem. Semut ini terkenal dengan penggunaan daun pinus dalam membuat sarang mereka yang sangat besar, sementara semut ini juga termasuk memiliki ukuran cukup besar yaitu 5-10 mm, dan disayangkan bahwa koloni semut ini terancam punah.

7. Koloni semut ini adalah yang sangat berbahaya karena mampu membunuh mangsa dengan mengeluarkan venom yang setara dengan 12 ekor lebah; "Pogonomyrmex maricopa" (read: Maricopa Harvester Ant), dipercaya sebagai koloni semut yang paling berbahaya dari segi venom (berbeda dengan hewan beracun karena tidak aktif), bahkan bisa jadi hewan paling berbahaya karena mengeluarkan zat yang beracun. Venom dari semut ini yaitu LD50 hanya dengan takaran 0,12 mg/kg yang mampu membunuh 2 kg tikus, sementara lebah saja membutuhkan 2,8 mg/kg. Meskipun begitu, Oxyuranus microlepidotus (read: Inland Taipan) mampu membunuh dengan hanya 0.01 mg/kg sementara golongan katak beracun sepertiDendrobates leucomelas mampu membunuh dengan hanya 0.0002 mg/kg. Seperti kebanyakan hewan venom lainnya, kandungan racunnya mengandung alkaloids, terpenes, polysaccharides, biogenic amines, dan asam organik [link].

8. Tidak mau kalah dengan koloni semut lainnya, "Myrmecia pilosula" (read: Jack Jumper Ant), merupakan semut yang terkenal dengan lompatannya, bahkan juga dengan bisa (sting) yang sebanding dengan lebah ataupun tawon, koloni ini juga terkenal sebagai pemburu yang handal serta pemakan bangkai. Mereka memiliki ukuran 10-15 mm dengan lompatan mencapai 10 cm, sementara itu saudara mereka yang lain yaitu Myrmecia gulosa (read: Red Bull Ant), memiliki ukuran hingga 30 mm (menjadi salah satu kandidat semut terbesar).

9. Koloni semut yang masih misterius karena tinggal di wilayah sekitar hutan bakau yang bukan menjadi tempat bagi kebanyakan semut, serta koloni semut yang termasuk baru ditemukan yaitu "Camponotus anderseni" (read: Australia Mangrove Ant) (new discovery). Demi melindungi sarang mereka dari banjir, mereka menggunakan metode kantung udara selain juga sebagai cadangan oksigen. Sarang mereka hanya memiliki satu pintu masuk dengan diameter 1,56 mm, sementara galerinya hanya berdiameter 2,31 mm, dan sejauh 120 mm awal, konsentrasi oksigen hanya mencapai 15.7%, sehingga selain metode yang disebutkan di atas, hipotesa lainnya mengatakan bahwa koloni semut ini mempunya kemampuan respirasi anaerobik dengan menggunakan elektron lainnya selain oksigen seperti sulfate (SO42-), nitrate (NO3-), sulphur (S), dll [link]. Sementara itu, koloni semut dari genus yang sama yaitu Camponotus saundersi (read: Exploding Ant) yang ditemukan di wilayah Malaysia dan Brunei memiliki metode pertahanan diri dengan cara merusak/meledakkan diri (self destruct) yaitu autothysis, didukung juga dengan mandibularnya yang lebih besar dari ukuran semut normal.

10. Bisa jadi inilah semut terkuat yang pernah ada, alias super ant, "Oecophylla smaragdina" (read: Asian Weaver Ant) mampu mengangkat beban dengan berat 100 kali berat tubuhnya [link]. Selain itu, koloni semut ini terkenal dengan kemahiran mereka dalam konstruksi sarang mereka dengan menggabungkan daun-daunan dan sutra yang berasal dari larva mereka. Kekuatan supernya itu didapatkan melalui kemampuan menempel kakinya yang kuat, akan tetapi, bukan itu saja kemampuan supernya, koloni semut ini juga termasuk yang memiliki respons supercepat sekitar 5 sampai 10 milliseconds, saking cepatnya dinamakan preflex (bukan reflex).

11. Termasuk koloni semut yang sederhana dengan membangun sarangnya hanya dengan memanfaatkan celah ataupun rongga di bebatuan. "Temnothorax albipennis" (read: Europe Small Ant) sering dijadikan bahan penelitian berkenaan dengan tingkah laku serta pola kehidupan semut, salah satu polanya yang terkenal adalah tandem running, yaitu proses belajar mengajar yang dilakukan oleh semut-ahli kepada semut-baru dengan menunjukkan rute makanan terlebih dahulu. Fakta unik lainnya adalah semut ini juga menunjukkan kepintaran yang luar biasa dengan strategi distribusi makanan saat kelaparan, antara lain, pengenceran makanan, penampungan makanan dalam komunitas dan penjatahan makanan.

12. Termasuk semut yang paling toleran terhadap teriknya matahari atau panasnya suhu, bahkan bisa jadi hewan yang paling tahan panas, mencapai 50°C hingga 70°C, yaitu koloni "Cataglyphis bicolor" (read: Sahara Dessert Ant). Akan tetapi, mereka hanya mampu keluar menuju permukaan untuk mencari makanan yaitu bangkai sekitar 3–5 menit sehari sementara saudaranya juga mampu melakukan hal yang serupa, Cataglyphis bombycina (read: Saharan Silver Ant), dimana mampu bertahan dalam suhu 47°C hingga 53°C dalam waktu sekitar 10 menit per hari [link].

13. Koloni semut yang memiliki keahlian handal berenang yaitu "Polyrhachis sokolova" (read: Australia Swimming Ant) bahkan koloni semut ini mampu bertahan dalam air serta ombak besar. Koloni semut ini biasanya bersarang dalam lumpur dekat rawa2 hutan bakau yang tentunya akan menghadapi gelombang pasang naik setiap saatnya. Sementara itu, "Camponotus mexicanus" (read: Mexican Honeypot Ant) memiliki cara unik dalam mengatur makanan dan mempertahankan diri dengan menggemukkan semut pekerja sehingga mengandung lemak dan gula dan cukup untuk persediaan makanan. Sementara itu, "Cephalotes varians" (read: Gliding Ant), memiliki bentuk kepala yang unik yang berfungsi sebagai penutup pintu masuk ke sarang mereka.

14. "Monomorium pharaonis" (read: Pharaoh Ant) termasuk kandidat semut yang terkecil dengan ukuran sekitar 2 mm. Koloni semut ini memiliki 3 tipe pheromones, yang pertama berfungsi dalam membangun jaringan jejak sebagai pengingat rute yang telah mereka lalui, yang kedua, secara atraktif menandai sumber makanan agar mencegah penyia-nyiaan waktu, yang ketiga, merupakan kebalikan dari yang pertama yaitu penanda jalur yang berbahaya sehingga mengingatkan yang lain agar tidak memakai rute tersebut, semut ini merupakan yang pertama terindetifikasi mengeluarkan jenis yang negatif.

15. Koloni semut yang termasuk berbahaya karena mampu mengganggu keberlangsungan industri holtikultura serta peternakan. "Wasmannia auropunctata" (read: Electric Ant) terkenal sebagai semut yang paling menyakitkan dan begitu kuat menggigit. Ketika koloni semut ini menguasai suatu wilayah, mereka akan memperbudak dengan menggantikan lebih dari 95% semut lokal, dan koloni ini termasuk semut terkecil dengan ukuran sekitar 1.5 mm. Sementara itu, koloni semut "Solenopsis daguerrei" (read: Argentine Parasite Ant), dimana sang ratu akan menggunakan pheromones untuk masuk ke dalam koloni semut lain, menjadikannya ratu semut tersebut sebagai inangnya sampai mati kemudian mengambil alih kekuasaan. Sementara itu, fakta unik lainnya adalah semut yang menghisap darah mangsanya, "Adetomyrma venatrix" (read: Vampire Ant), memiliki sengatan yang mematikan yang mampu membunuh kelabang, namun bukan untuk menjadi santapan, semut ini tidak memiliki mata alias buta.

16. Mungkin inilah koloni semut terkecil yang pernah ada, "Carebara atoma"(read: Atom Ant) memiliki ukuran tubuh kurang dari 1 mm dengan ukuran kepala 0.2 mm. Sementara itu, masih sedikit yang diketahui mengenai koloni semut ini yang diketahui memiliki populasi di kepulauan Fiji.

17. Salah satu kandidat semut yang terbesar adalah "Paraponera clavata" (read: Bullet Ant), dengan ukuran mencapai 2.5 cm, begitu juga dengan sengatannya yang begitu menyakitkan, bahkan tertinggi dengan rating 4+ (Schmidt sting pain index) melebihi sakitnya sengatan tarantula selama 24 jam. Sementara itu, diketahui ada parasit kecil di tubuh semut ini dengan ukuran 1 mm, yaitu Apocephalus paraponerae. Koloni semut ini berada di wilayah Nikaragua, Honduras dan Paraguay.

18. Namun, bisa jadi semut yang paling besar adalah "Camponotus gigas" (read: Giant Forrest) dengan ukuran yang semut pekerja biasa saja mencapai 3 cm sementara semut prajurit melebihi 3 cm dengan ukuran rata2 antara 2,1-2,9 cm dengan berat major 372 mg dan minor 135 mg. Koloni semut ini terkenal sebagai yang efisien dalam kepintaran mencari makanan, rekruitmen dan komunikasi. Meskipun begitu, ukuran semut ini bagi sebagian serangga termasuk ukuran kurcaci.

19. Termasuk koloni semut yang mematikan, "Odontomachus bauri" (read: Trap Jaw ants) memiliki mandible yang sangat kuat dan cepat yang mampu membuka 180° dalam waktu 10 ms dan menutup dalam waktu 5 ms, yang setara dengan 2.300 kali lebih cepat dari kedipan mata, atau sebanding dengan kecepatan 230 km/jam (140 mph). Selain itu, semut ini juga mampu loncat sejauh 40 cm secara horizontal dan 7 cm secara vertikal [link].

20. Penemuan terhadap "Sphecomyrma freyi" (read: Primitive Ant) pada tahun 1966 oleh Edmund Frey dan istrinya, kemudian pada tahun 1967, Edward Wilson, Frank Carpenter dan William L. Brown mempublikasikan spesies semut ini yang diperkirakan memiliki umur mencapai 1 juta tahun [link] atau[link] memberikan tanda tanya besar serta kontribusi yang luar biasa terhadap pengetahuan biologi terutamanya mengenai teori evolusi, yang bisa saja terjadi secara partial.

Sumber : 20 Fakta Unik Koloni Semut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar