1. Bentuk-bentuk Tulisan di Media Massa
Apakah yang
disebut sebagai Artikel?
Masyarakat luas, mengangap
semua tulisan di media cetak (koran, majalah, tabloid, bulletin, jurnal dan news letter) sebagai artikel. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artikel disebut sebagai: karya
tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai di majalah, surat kabar dsb.
Dalam ilmu jusnalistik, artikel adalah salah satu bentuk tulisan nonfiksi
berisi fakta dan data yang disertai sedikit analisis dan opini dari penulisnya.
Apakah yang
disebut sebagai features?
Feature sering diartikan
sebagai tulisan khas di media massa. Dalam KBBI, arti feature tidak ada. Dalam
kamus-kamus bahasa Inggris, feature diartikan sebagai: a distinctive or
regular article in a newspaper or magazine. Dalam ilmu jurnalistik, features merupakan salah satu bentuk tulisan
nonfiksi, dengan karakter human interest yang kuat.
Apakah yang
disebut esai?
Menurut KBBI, esai adalah
karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut
pandang pribadi penulisnya. Menurut kamus Webster’s (essay) adalah: a short literary composition of an analytical,
interpretive, or reflective kind, dealing with its subject
in a nontechnical, limited, often unsystematic way and, usually, expressive of
the author’s outlook and personality. Menurut ilmu jurnalistik, esai adalah
tulisan berupa pendapat seseorang tentang suatu permasalahan ditinjau secara
subyektif dari berbagai aspek/bidang kehidupan.
Apakah
bentuk-bentuk tulisan lain di media massa?
Yang paling banyak dijumpai di
koran dan majalah adalah berita (news). Dalam dunia jurnalistik, news
dikelompok-kelompokkan lagi menjadi spot news, stright news, interpreted news,
interpretative news, news story dll. Selain itu masih ada bentuk-bentuk tulisan
lain seperti reportase, information story, info grafis, resensi buku/film,
tajuk, resep masakan, daftar harga dll.
Apakah yang
disebut sebagai News (berita)?
News atau berita adalah bentuk
tulisan non fiksi berdasarkan sebuah peristiwa faktual, yang lazim disebut
sebagai stright news (berita lempang atau berita langsung). Selain itu masih
ada spot news (berita singkat); interpeted news (berita pendapat); interpretative
news (berita dengan interpretasi); investigative news (berita penyidikan) dll.
Bentuk tulisan
manakah yang paling mungkin untuk ditulis oleh pihak luar (bukan wartawan atau
redaksi penerbitan tersebut)?
Yang selalu diisi oleh pihak
luar adalah artikel, opini dan esai. Yang kadang-kadang juga masih bisa diisi
oleh pihak luar adalah feature dan reportase. Namun bentuk tulisan Opini dan
Esai lebih sulit dipelajari dibanding dengan artikel. Sementara feature juga
lebih mudah dikerjakan oleh bukan wartawan dibanding dengan reportase.
Karenanya, bentuk tulisan artikel dan feature paling mudah dan bermanfaat untuk
dipelajari oleh kalangan bukan wartawan profesional.
2. Tentang Artikel
Apakah yang
disebut sebagai artikel dalam dunia jurnalistik?
Dalam dunia jurnalistik,
artikel adalah salah satu bentuk tulisan non fiksi (berdasarkan data dan fakta)
dan diberi sedikit analisis serta pendapat oleh penulisnya. Biasanya, artikel
hanya menyangkut satu pokok permasalahan, dengan sudut pandang hanya dari satu
disiplin ilmu. Teknik yang digunakan umumnya deduktif–induktif atau sebaliknya.
Apakah beda
artikel dengan interpretative news?
Interpretative news juga
merupakan salah satu bentuk tulisan non fiksi yang juga diberi opini oleh
penulisnya. Namun kalau sebuah artikel sudah bisa ditulis hanya dengan bahan
data dan fakta, maka interpretative news harus berdasarkan peristiwa faktual.
Kalau artikel bisa ditulis oleh siapa saja, maka interpretative news biasanya
hanya ditulis oleh intern wartawan atau redaktur dari penerbitan bersangkutan.
Apakah beda
artikel dengan opini dan kolom?
Dalam pengertian sehari-hari,
artikel, opini, kolom bahkan juga esai dianggap sama dan bisa saling
dipertukarkan tempatnya. Dalam dunia jurnalistik, opini dibedakan dengan
artikel karena dalam opini, pendapat pribadi (buah pikiran) si penulis lebih
diutamakan. Sementara dalam artikel, pendapat pribadi si penulis biasanya
dikemukanan dalam bentuk analisis atau data dan fakta tandingan, yang berbeda
dengan data dan fakta yang dijadikan bahan tulisan. Dengan adanya analisis
serta data dan fakta tandingan itu, pembaca artikel diharapkan bisa mengambil
kesimpulan sendiri. Kolom adalah artikel, opini, esai atau tulisan lain oleh
penulis tetap, yang diberi ruang (rubrik) yang tetap pula.
Apakah beda
artikel dengan esai?
Dalam dunia jurnalistik, esai
merupakan bentuk tulisan yang paling sulit. Meskipun dalam KBBI esai hanya
disebut sebagai: karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. KBBI memang mewakili pendapat umum
masyarakat yang menganggap esai sama dengan artikel, opini dan kolom. Padahal
esai merupakan artikel yang dalam menganalisis, si penulis mengambil angle dari
beberapa disiplin ilmu, dengan subyektifitas yang khas dari penulisnya. Hingga
penulis esai yang baik, dituntut untuk memiliki minat serta pengetahuan yang
luas, dengan kepribadian yang khas.
Secara konkrit,
bagaimanakah biasanya sebuah artikel ditulis?
Artikel paling mudah ditulis
dengan metode induksi atau deduksi. Dalam metode induksi, penulis berangkat
dari sebuah contoh khusus, misalnya kasus korupsi untuk membuat kesimpulan yang
bersifat umum tentang gejala korupsi. Dalam metode deduksi, penulis menggunakan
cara kebalikan dari induksi, yakni menggunakan sebuah gejala umum untuk membuat
kesimpulan terhadap contoh khusus. Misalnya, penulis menunjukkan bagaimana
amburadulnya pengaturan lalulintas di suatu tempat, lalu gejala umum tersebut
digunakan untuk menyimpulkan bahwa sebuah contoh kecelakaan lalulintas
merupakan akibat dari gejala umum tersebut.
3. Tentang Feature
Apakah yang
disebut sebagai feature?
Kalau entri artikel sudah
masuk dalam KBBI, maka entri feature masih belum ada. Meskipun demikian, di
depan telah disebutkan bahwa feature dalam kamus-kamus bahasa Inggris diartikan
sebagai tulisan khas (dengan karakter yang kuat) yang dimuat secara reguler di
surat kabar atau majalah.
Apakah yang
membedakan feature dengan berita (stright news maupun interpreted news) dan
artikel?
Berita lebih mengutamakan
fakta dan data aktual (berdasarkan sebuah peristiwa aktual) yang ditulis secara
lempang tanpa opini (stright news); dengan opini dari luar si penulis
(intrepreted news) maupun opini dari si penulisnya (interpretative news).
Artikel ditulis berdasarkan data dan fakta (belum tentu peristiwa faktual),
diberi analisis dan opini (berupa fakta dan data tandingan) dari si penulis.
Feature merupakan tulisan berdasarkan data dan fakta peristiwa aktual, namun
materinya diseleksi yang lebih menekankan segihuman interest.
Ada berapa jenis
feature-kah yang selama ini dikenal dalam dunia jurnalistik?
Ada puluhan jenis feature.
Mulai dari feature tentang manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, alam, sejarah,
anthropologi, luar angkasa, hantu-hantu.
Apakah tema-tema
berdasarkan bidang/sektor kehidupan bisa diangkat sebagai feature?
Bisa. Misalnya bidang sosial,
politik, budaya, ekonomi dll. Sektornya mulai dari kesenian, pemerintahan,
perdagangan dll. Namun dalam mengangkat bidang, sektor maupun komoditas yang
lebih konkrit menjadi sebuah feature, penulis akan menekankan segi manusianya,
binatangnya, tumbuh-tumbuahnya atau alamnya. Bukan menekankan segi
permasalahannya. Hal yang terakhir ini lebih tepat diangkat menjadi artikel
atau esai.
Secara konkrit,
bagaimanakah sebuah feature ditulis?
Misalnya ada kecelakaan
pesawat terbang. Stright newsnya adalah berita tentang kecelakaan tersebut.
Kemudian ada interpreted news dari maskapai penerbangan, pabrik pesawat, aparat
perhubungan, pihak keluarga korban dll. mengenai kecelakaan tersebut. Ada lagi
artikel dari seorang pakar cuaca yang mengulas kecelakaan tersebut dari aspek
buruknya cuaca pada saat peristiwa terjadi.
Feature yang bisa ditulis
antara lain:
·
Mengenai
istri/anak pilot yang menjadi korban;
·
Pacar pramugari
yang juga menjadi korban;
·
Petugas SAR yang
tanpa kenal lelah membantu mengumpulkan jasad para korban dll. dengan
menekankan segi human interestnya.
3. Tentang Esai
Apakah yang
disebut esai dalam dunia jurnalistik?
Kata kunci pada bentuk tulisan
esai adalah adanya faktor analisis, interpretasi, dan refleksi. Karakter esai,
umumnya non teknis, non sistematis, dengan karakter dari penulis (unsur
subyektivitas) yang menonjol.
Apakah beda esai
dengan artikel dan opini?
Beda esai dengan artikel dan opini
adalah, esai lebih mengutamakan faktor analisis secara individual. Sementara
artikel lebih mengutamakan analisis dengan bantuan teori atau disiplin ilmu
tertentu. Pada bentuk tulisan opini, pendapat pribadi penulis (bukan analisis)
lebih diutamakan.
Benarkah semua
penulis artikel dan sasterawan mampu menulis esai?
Pertama-tama tidak semua
wartawan dan sasterawan mampu menulis artikel dan feature.
Kedua, tidak semua penulis
artikel, feature dan sasterawan mampu menulis esai. Hanya sedikit wartawan dan
sasterawan yang mampu menjadi penulis esai. Sebab bentuk tulisan ini termasuk
yang paling sulit dikuasai. Namun penulis esai, hampir selalu bisa menulis
artikel dan feature dengan cukup baik.
Mengapa esai
merupakan bentuk tulisan yang paling sulit untuk dikuasai penulis?
Tingkat kesulitan esai,
terutama disebabkan oleh karakternya yang non teknis dan non sistematis. Hingga
kekuatan esai hanyalah tertumpu pada daya analisis, refleksi dan karakter
pribadi si penulis. Karenanya, teknik menulis esai dari seseorang, akan sulit
untuk dipelajari dan ditiru oleh penulis lain. Sementara teknik menulis artikel
dan feature dari seorang penulis kenamaan, bisa dipelajari dan ditiru oleh
penulis pemula.
Bagaimanakah
persyaratan agar seseorang bisa menjadi penulis esai yang baik?
Seorang peulis esai, dituntut
memiliki tingkat kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual di atas
rata-rata. Seseorang yang cerdas secara intelektual, lebih cocok untuk menjadi
penulis artikel. Mereka yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual dan
emosional tinggi lebih pas menjadi penulis feature dan opini. Kalau kecerdasan
intelektual dan emosional itu ditambah dengan kecerdasan spiritual dan
pengetahuan serta wawasan luas, maka dia bisa menjadi penulis esai yang baik.
5. Struktur Berita,
Artikel, Feature dan Esai
Apakah yang
dimaksud sebagai struktur tulisan dalam dunia jurnalistik?
Yang dimaksud sebagai struktur
tulisan dalam dunia jurnalistik adalah susunan, bangunan atau pola dari tulisan
tersebut. Misalnya, pada umumnya struktur berita adalah piramida (s) terbalik t
(bagian yang runcing berada di bawah).
Mengapa struktur
berita berupa piramida terbalik?
Piramida terbalik
mengibaratkan bahwa bagian yang besar (isinya banyak, penting); berada di
bagian atas. Makin ke bawah, bentuk piramida tersebut makin mengecil dan
meruncing. Ibaratnya, makin ke bawah volume berita tersebut makin sedikit,
sementara isinya juga menjadi kurang penting. Dalam kenyataan, isi sebuah
berita sama saja. Misalnya, kalau di bagian atas dalam satu alinea terdiri dari
6 kalimat dan 30 kata, maka di bagian bawah bisa saja satu alinea malahan
berisi 8 kalimat dengan 40 kata. Namun, kadar kepentingan dan kepadatannya
(variasi informasi yang terkandung di dalamnya), justru lebih sedikit.
Bagaimanakah
dengan struktur artikel dan feature?
Artikel dan feature tidak
berbentuk piramida terbalik melainkan balok sama besar yang memanjang dari atas
ke bawah (z). Bentuk demikian dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa dalam artikel
maupun feature, bagian yang paling atas, sama pentingnya dengan yang di tengah
maupun yang di bawah.
Bagaimanakah
detil komponen struktur artikel dan feature tersebut?
Secara umum, semua tulisan
selalu terdiri dari judul (bisa dengan atau tanpa anak judul), nama penulis
(bisa di atas bisa di bawah, bisa tidak ada), summary (ringkasan) atau
etalase/intro; lead (kepala tulisan), body dan ending.
Apakah yang
dimaksud dengan summary dan lead dalam artikel/feature?
Banyak penulis bahkan redaktur
penerbitan yang sulit untuk membedakan antara summary atau etalase atau intro
dengan lead atau kepala tulisan. Summary, etalase atau intro, hanya dimaksudkan
untuk “daya tarik awal” setelah pembaca melihat judul dan juga foto (dalam
feature). Fungsi ini tidak terlalu penting jika dibanding dengan lead atau
kepala tulisan. Dalam News, lead memuat sekaligus semua informasi (what, who,
when, where, whay dan how = 5 W 1 H) dalam satu alinea.
Misalnya: Tadi malam pukul
22.30 WIB (when), telah terjadi kecelakaan lalulintas (what), di jalan tol
Jagorawi (where). Kecelakaan tersebut terjadi antara (how) bus penumpang dengan
truk gandengan (what). Dalam kecelakaan ini sebanyak 10 orang tewas dan belasan
lainnya luka-luka (how). Diduga kecelakaan terjadi karena bus tersebut
mengalami pecah ban (why), dst.
Dengan hanya membaca lead
sebuah berita, seorang pembaca sudah bisa tahu seluruh isi berita secara garis
besar, tanpa harus melanjutkan membaca seluruh berita. Dalam artikel dan
feature, fungsi lead adalah, untuk membuat pembaca tidak bisa berhenti membaca
sebelum tulisan selesai. Hingga fungsi lead tersebut justru untuk memberikan
daya tarik, namun harus dibatasi hingga tidak semua informasi tuntas dalam
sebuah lead. Karena fungsinya yang demikian penting, lead dalam artikel dan
feature sering diibaratkan seperti serve dalam badminton, voley atau tenis.
Bagaimanakah
tepatnya struktur sebuah esai?
Sebagai sebuah tulisan, esai
juga menuntut adanya jusdul, etalase, lead, body dan ending. Namun struktur
secara keseluruhan tidak seketat dan sebaku pada artikel dan feature. Justru
karena tidak adanya kebakuan tersebut, maka sebuah esai dari penulis kenamaan,
sulit untuk dipelajari dan dicontoh oleh penulis pemula. Karakter esai yang non
teknis dan non sistematis menjadi kendala untuk membakukan struktur
penulisannya.
6. Metode Induktif
dan Deduktif dalam Artikel
Seberapa
pentingkah data dan fakta dalam sebuah artikel?
Data dan fakta merupakan
materi yang paling penting dalam sebuah artikel. Sebab tanpa data dan fakta
yang kuat, maka artikel akan berubah menjadi opini. Misalnya, ketika terjadi sebuah
kecelakaan lalulintas hebat yang menewaskan puluhan siswa SMU, maka seorang
penulis artikel yang baik akan segera membuka file tantang kecelakaan
lalulintas yang memakan korban cukup banyak, jenis kendaraannya, jumlah
korbannya, lokasi dan waktu kejadiannya, penanganannya oleh pihak yang berwajib
dll. Dengan data-data tersebut, si penulis artikel bisa membuat analisis
sederhana dan menyimpulkan, apakah kecelakaan lalulintas di negeri kita selama
sepuluh tahun terakhir ini meningkat atau menurun? Kalau meningkat mengapa?
Kalau menurun mengapa? Sebab tekanan utama pada penulisan artikel adalah pada
pertanyaan mengapa dan bagaimana.
Apakah penulisan
artikel mutlak harus menggunakan metode induktif/deduktif?
Tidak harus. Bahkan sebenarnya
tidak pernah ada pedoman baku bagaimana seharusnya sebuah artikel ditulis.
Selain metode induktif deduktif, bisa pula digunakan metode thesis – antithesis
dan sinthesis. Bisa pula dengan metode pengajuan pertanyaan 5 W 1 H yang akan
dibahas lebih rinci pada bab VII dan VIII, khususnya tentang alinea.
Mengapa metode
induktif/deduktif menjadi populer?
Karena metode ini paling mudah
diterapkan bagi para pemula. Misalnya, ketika terjadi bencana tanah longsor
(contoh kasus = hal khusus), semua pihak pasti segera mengkaitkannya dengan
penggundulan hutan dan perusakan lingkungan (gejala umum). Metode berpikir
induktif ini juga bisa dibalik menjadi deduktif. Pertama kita kemukakan gejala
penggundulan hutan dan perusakan alam dengan bergagai data dan faktanya, dari
gejala umum ini, kita tarik kesimpulan pada contoh-contoh khusus yang sangat
spesifik namun cukup kuat. Misalnya perubahan iklim makro, pemanasan global
dll.
Apakah menulis
artikel perlu latar belakang, tujuan, permasalahan dst?
Metode penulisan ilmiah dengan
latar belakang, tujuan, kerangka pikir, permasalahan, pemecahan permasalahan,
kesimpulan dan saran dsb, tetap bisa digunakan dalam menulis artikel. Namun
dalam mengemukakan latar belakang misalnya, tetap harus digunakan data dan
fakta aktual. Misalnya kalau kita menggunakan metode deduktif, kerusakan hutan
dan lingkungan yang kita jadikan sebagai latar belakang, harus disertai dengan
fakta dan data yang jelas, lengkap dan akurat. Analisis dan opini yang
disampaikan pun, harus berupa data. Misalnya, kita bisa mengatakan bahwa
perusakan hutan dan alam akan berakibat pada kerusakan seluruh ekosistem
seperti telah terjadi di negara A, B dan C. Hingga kita perlu melakukan
penghijauan dan reboisasi seperti telah dilakukan oleh negara D, E dan F yang
dulu hutannya pernah rusak tetapi pulih kembali.
Bolehkah dalam
menulis artikel kita hanya menggunakan pernyataan umum?
Tidak boleh. Sebab artikel
demikian pasti akan ditolak oleh redaktur penerbitan yang bonafid. Misalnya
kita menyebut bahwa: “Akhir-akhir ini telah terjadi penggundulan hutan dan
perusakan alam secara membabibuta oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab
dst.” Pernyataan tersebut sangat umum dan dangkal karena tidak disertai dengan
fakta dan data. Beda kalau misalnya kita sebutkan bahwa: “Tahun ini sekian juta
hektar hutan primer telah ditebang habis oleh pengusaha HPH di provinsi A, B, C
dan D. Dibanding dengan tahun lalu, angka penebangan ini telah naik empat kali
lipat dst.
7. Faktor Human
Interest dalam Feature
Apakah yang
disebut sebagai human interest?
Human interest bisa diartikan
sebagai rasa kemanusiaan. Hingga feature yang disebut sebagai tulisan yang
menekankan segi human interest dimaksudkan sebagai tulisan yang menekankan segi
yang bisa menyentuh rasa kemanusiaan pembacanya.
Mengapa segi
human interest paling diutamakan dalam sebuah feature?
Karena berita (news) sudah
ditampilkan dengan lugas dan dengan bahasa yang sangat formal. Dalam artikel,
fakta dan data juga harus dianalisis dengan serius dan diberi opini yang juga
harus serius. Agar pembaca media cetak tidak bosan, maka diperlukan sebuah
bentuk tulisan yang menekankan segi human interest. Itulah sebabnya segi ini
paling diutamakan dalam feature. Dalam perkembangan lebih lanjut, berita pun
bisa dikembangkan menjadi news feature, feature reporting, feature story dll.
Bahkan dalam perkembangan lebih lanjut, feature juga melahirkan bentuk tulisan
yang lebih baru (generasi baru) yang disebut sebagai How To Do It Article
(HTDI). Cabang jurnalisme yang pertamakali memperkenalkan bentuk tulisan ini
adalah jurnalisme kedokteran/kesehatan pada abad XVI dan XVII.
Apakah segi
human interest tersebut sudah melekat pada meteri tulisan, atau merupakan
kreasi penulisnya?
Segi human interest dalam
sebuah feature, harus benar-benar faktual (berupa fakta nyata) yang melekat
pada materi (bahan) tulisan. Keterampilan penulis hanya dituntut untuk menyeleksi
dan mengolah bahan-bahan tersebut, hingga ketika telah menjadi tulisan dan
disampaikan ke pembaca, akan bisa menyentuh perasaan. Kalau segi human interest
tersebut merupakan hasil imajinasi atau keterampilan berpikir si penulis, maka
tulisan tersebut merupakan fiksi, bukan feature.
Apa sajakah yang
bisa dikatagorikan sebagai human interest?
Yang bisa dikatagorikan
sebagai human interest antara lain: masalah percintaan; perjalanan/perjuangan
hidup manusia, hewan, tumbuhan maupun alam (gunung api, bintang);
kelahiran/kematian; penderitaan (misalnya derita TKI yang disiksa majikan di
LN); ketabahan/ketegaran dalam menghadapi cobaan/godaan dll.
Apakah feature
dengan tema penderitaan bisa digunakan untuk menjelek-jelekkan pihak yang
mengakibatkan penderitaan tersebut?
Bisa, namun feature tersebut
akan menjadi feature propaganda. Nilai sebuah feature propaganda, akan lebih
rendah dibanding dengan feature yang benar-benar hanya menceritakan penderitaan
seseorang atau sekelompok orang. Sebab yang harus geregetan, marah dsb. adalah
pembaca media massa, setelah membaca feature tersebut. Bukan penulisnya.
8. Kekuatan
Individu dalam Esai
Apakah kekuatan
individu penulis hanya dipentingkan dalam penulisan esai?
Kekuatan karakter individu
penulis, diperlukan dalam semua bentuk tulisan, mulai dari news, reportase,
artikel dan feature. Namun bentuk-bentuk tulisan tersebut memiliki teknik dan
sistematika yang jelas. Karenanya, penulis yang tidak terlalu kuat pun, tetap
bisa menghasilkan news, reportase, artikel dan feature yang baik. Dalam esai,
kekuatan individu lebih diperlukan karena tidak bakunya teknik dan sistematika.
Apakah yang
disebut kekuatan individu dalam penulisan esai?
Yang dimaksud sebagai kekuatan
individu, terutama adalah faktor tingkat kecerdasan intelektual, emosional dan
spiritual yang di atas rata-rata. Namun kekhasan dari masing-masing individu
akan sangat menentukan kualitas esai yang dihasilkan. Karakter khas yang kuat
ini diperoleh bukan karena faktor teknik melainkan karena muncul dari dalam
diri si penulis.
Dari manakah
penulis esai memperoleh kekuatan karakter individunya?
Kekuatan karekter individu,
bukan diperoleh dari pendidikan formal, melainkan dari kekayaan pengalaman
hidup, bacaan yang luas dan lingkungan pergaulan yang beragam. Meskipun faktor
genetik, juga ikut pula mempengaruhi kekuatan karekter individu seseorang.
Namun tanpa kekayaan pengalaman, luasnya bacaan dan variasi pergaulan, karakter
dasar serta pendidikan formal belum merupakan jaminan kekuatan individu
seseorang.
Apakah skill (keterampilan) juga diperlukan dalam penulisan esai?
Skil tetap diperlukan dalam
penulisan esai, namun hal tersebut bukan merupakan faktor utama. Sebab apabila
skil yang diutamakan, maka esai yang dihasilkan justru akan merosot
kualitasnya. Sebab esai justru diharapkan tidak dihasilkan sebanyak artikel, feature
dan lebih-lebih news.
Apakah esai
memiliki bobot lebih tinggi dibanding artikel dan feature?
Esai tidak bisa dibandingkan
dengan artikel dan feature, sebab masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.
Artikel lebih berfungsi untuk mengajak pembaca memahami suatu pokok persoalan.
Feature digunakan untuk menggugah rasa human interest pembaca. Sementara esai
bermanfaat untuk melakukan refleksi dan perenungan. Meskipun fungsi tiga bentuk
tulisan ini berbeda, honorarium yang akan diterima oleh penulisnya sama.
Contoh tulisan feature:
Pesawat Tanpa
Awak Jatuh di Kepulauan Riau
Sebuah pesawat tanpa awak jatuh di perairan Pulau
Pucung, Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Kepulauan Riau, Senin,
12 November. Pesawat ini ditemukan oleh seorang nelayan, Mukhri di sebuah
lokasi antara perairan Berakit dan Pulau Pucung usai melaut sekitar pukul 06.00
WIB.
Badan pesawat tanpa awak tersebut berwarna merah
dengan panjang 2,5 meter dan sayap berwarna kuning lebar 2 meter. Di badan
pesawat terdapat tulisan Banshee dengan nomor 5498 dan diekor pesawat terdapat
tulisan Meggitt.
Selain itu juga terdapat perasut berwarna orange yang
keluar dari badan pesawat, diduga parasut tersebut keluar setelah pesawat
terhempas di laut.
Pesawat tersebut kemudian dievakuasi oleh sejumlah
Personel Pangkalan TNI AU Tanjungpinang dengan mobil pasukan meskipun tidak
semua badan pesawat bisa masuk ke mobil. Rencananya pesawat ini akan dibawa ke
Puslitbang TNI AU di Jakarta guna penelitian lebih lanjut.
Pesawat ini “Drone Target,” Bukan Pesawat Intai
Komandan Pangkalan Angkatan Udara Tanjungpinang,
Kepulauan Riau, Letkol Pnb MJ Hanafie mengatakan bahwa pesawat tanpa awak yang
jatuh di Bintan ini bukan jenis pesawat pengintai tetapi merupakan pesawat
sasaran tembak atau “drone target” untuk latihan tempur.
“Ini bukan pesawat tanpa awak yang melakukan
pengintaian, tetapi ini adalah `drone target` untuk latihan penembakan simulasi
yang bisa dilepaskan dari daratan dan laut,” kata Danlanud MJ Hanafie kepada
pers di Lanud Tanjungpinang, Senin malam.
Danlanud mengatakan “drone target” semacam itu bisa
bertahan di udara selama 1 jam 15 menit dengan kecepatan 200 knot sebelum jatuh
ditembak atau jatuh sendiri tanpa kena tembakan saat latihan. “Kegagalan dalam
penembakan bisa mencapai 30 persen,” ujar Danlanud.
Menurut Hanafie, kemungkinan besar alat latih tembak
atau “drone target” yang dilontarkan dari darat atau dari kapal di laut
tersebut terbawa arus hingga mencapai perairan Bintan setelah jatuh.
“Dari negara mana belum bisa diketahui, yang jelas
alat ini digunakan oleh 40 negara termasuk Indonesia,” kata Hanafie. Namun
untuk membuktikan dari mana asalnya, pesawat itu akan dibawa ke Puslitbang TNI
AU di Jakarta.
Jangan Ada Penafsiran yang Macam-macam
“Drone target” tersebut diperkirakan sudah beberapa
hari terapung dan terbawa arus, sehingga bagian baterai yang berada di dalam
badan pesawat serta bagian baling-baling yang berada di bagian belakang sudah
terlapisi garam. “Jika jatuhnya tanpa parasut tentu sudah tenggelam,”
pungkasnya.
Danlanud memastikan tidak ada pesawat pengintai asing
yang memasuki wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Kepulauan Riau yang
berbatasan dengan sejumlah negara.
“Sekali lagi ini bukan pesawat pengintai atau pesawat
mata-mata, namun ini `drone target` yang memang untuk ditembak atau
dihancurkan,” ujarnya.
Danlanud berharap tidak ada penafsiran macam-macam
terhadap penemuan “drone target” tersebut, karena benda tersebut adalah sasaran
latihan tembak dari darat atau laut ke udara.
Contoh Tulisan Artikel Opini yang pernah dimuat di Koran
Kalau anda ingin tahu bagaimana contoh artikel opini yang sudah dimuat di
koran, maka berikut beberapa contoh artikel yang sudah dimuat di koran-koran
nasional. Perhatian jumlah kata secara total dan gaya penungkapan kalimatnya.
1. Contoh artikel yang dimuat di koran Kompas: Akankah Irak Menjadi Vietnam
Kedua?
BERITA tentang helikopter Chinook yang ditembak jatuh oleh rudal,
menewaskan 16 personel tentara AS (termasuk dua wanita), merupakan kabar buruk
bagi AS. Kemudian, Black Hawk ditembak jatuh dekat Tikrit, pada Jumat,
menewaskan enam pasukan AS. Berita itu cukup mengkhawatirkan Washington.
2. Contoh artikel dimuat di koran Jawa Pos: Shirin Ebadi
DALAM pemberian penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini kepada pengacara
serta aktivis HAM Iran Shirin Ebadi, Komite Nobel Norwegia telah memberikan
wewenang kepada wanita umumnya dan perempuan Iran khususnya pada suatu poin
yang krusial saat sedang terjadi ketegangan antara kalangan reformis dan
konservatif, baik di Iran maupun di dunia Islam secara luas.
3. Contoh artikel dimuat di koran Republika: Bin Ladin, Israel dan Terorisme
Seandainya sebuah survei interim dilakukan tentang kondisi dunia, akankah
ia menunjukkan bahwa dunia menjadi lebih aman setelah tragedi 11/9? Jawabannya
mungkin dapat ditemukan dalam beberapa baris kata dari Thomas Hardy ini:
“Beberapa aspek berada dalam diri kita, dan siapa yang tampak seperti raja
dialah Sang Raja”.
4. Contoh artikel dimuat di koran Media Indonesia: Peta Jalan Damai
India-Pakistan
PERTEMUAN puncak antara Perdana Menteri India Manmohan Singh dan Presiden
Pakistan Pervez Musharraf semakin membuktikan bahwa dalam dunia diplomasi
(sebagaimana dalam kriket, olahraga populer di kawasan ini) hasil dari
pertemuan tingkat tinggi sering berupa kebalikan dari prediksi sebelumnya.
5. Contoh artikel dimuat di koran Suara Karya: Universalisme Demokrasi
Natan Sharansky, disiden terkenal Yahudi Soviet yang dibebaskan setelah
hukuman penjara sembilan tahun, terkadang dianggap sebagai inspirasi untuk
kebijakan perubahan rezim neo-konservatif. Khusus mengenai pandangannya pada
rasionalisasi neo-imperialisme terbaru dalam mencegah terjadinya prinsip
kedaulatan nasional dengan atau tanpa intervensi bersenjata, dan tentang
keefektivan aktual dalam menghasilkan perdamaian yang stabil.
6. Contoh artikel dimuat di koran Pikiran Rakyat Bandung: Clash of
Civilization, Mitos atau Realitas?
SAAT ini sedang terjadi pergulatan spektrum dan visi di horison intelektual
dan pola pikir. Di permukaan, ia tampak dalam wujud pergulatan antara barat dan
blok Islam untuk merebut dominasi dunia. Dalam realitas, pemeran antagonis
dalam konflik yang tampak antara Barat dan Islam berada pada sisi yang sama.
7. Contoh artikel dimuat di koran Duta Masyarakat: Islam dan Demokrasi
Banyak kalangan non-muslim (individual dan institusi) yang menilai bahwa
tidak terdapat
konflik antara Islam dan demokrasi dan mereka ingin melihat dunia Islam
dapat membawa perubahan dan transformasi menuju demokrasi.
8. Contoh artikel dimuat di koran Suara Pembaruan: Poluneg Kerry Tak Beda
dengan Bush
Saya akan siap siaga untuk mengirim pasukan dalam waktu singkat.” Itulah
John F Kerry, kandidat presiden Amerika dari Partai Demokrat. Apa yang terjadi?
Bukankah Demokrat semestinya mengakhiri kebijakan intervensionis pemerintahan
Bush?
Daftar
Pustaka
http://prabuyoss.blogspot.com/2013/05/mengenal-bentuk-tulisan-artikel-feature.html