Pages

Rabu, 23 Oktober 2013

TEAM WORK & IMPLIKASI MANAJERIAL

Teamwork



Kerjasama dalam tim atau seringkali diistilahkan teamwork berarti melakukan suatu aktivitas kerja bersama lebih dari 1 orang dalam sebuah team untuk mencapai suatu goal. Bila diamati, setiap bentuk aktivitas terutama dalam organisasi lebih dari 90% aktivitas itu adalah kerjasama dan sedikit bidang yang aktivitas-nya tidak memerlukan kerjasama.
Setiap unit kerja, bidang atau bagian umumnya memiliki tujuan yang akan dicapai dengan format yang sudah jelas, sehingga apabila kita perhatikan secara lebih dalam tingkat keberhasilan masing-masing kelompok tersebut akan sangat dipengaruhi oleh dinamika kerjasama kelompoknya. Artikel berikut menerangkan makna dan pentingnya kerjasama.

Kerjasama Kelompok dalam Organisasi

Situasi saat ini jelas berbeda dengan 10 tahun lalu, atau bahkan 5 tahun lalu ketika iklim politik masih kental dengan centralization. Sampai pada tahun 2005 istilah pilkada (pilihan kepala daerah) menjadi tren perkataan yang sering didengar di berbagai media, tv, radio apalagi surat kabar dengan berbagai informasi-informasi yang tidak henti-hentinya diberitakan. Tren tahun itu adalah titik puncak (mungkin..kita belum melihat beberapa tahun ke depan) desentralisasi.
Benarkah kondisi saat ini mempengaruhi organisasi-organisasi lain, baik bisnis maupun non-profit? Sedikit banyak akan berpengaruh. Beberapa organisasi dengan sistem kepemimpinan hirarki memang banyak ditemui, tapi melihat trend gejala sosial dan politis, angin perubahan mulai tampak menuju sistem yang lebih terbuka dan transparan. Bawahan mulai mudah untuk mengkritisi atasan, apalagi rekan satu ordinat akan lebih mudah lagi atau terbuka dalam menyampaikan segala sesuatu kritikan, opini ataupun saran. Dari gejala seperti ini tampak pola kerjasama sedang mengalami perubahan dari sistem yang terpusat menjadi sistem desentralisasi. Pola trend modern ini diterjemahkan oleh beberapa ahli menjadi suatu pola kerjasama networking.

Seorang pemimpin, dengan situasi saat ini sudah saatnya harus mampu melibatkan diri secara langsung dengan bawahan, dan tiap anggota kelompok memiliki peran yang lebih banyak daripada hanya menjadi komponen pasif dari sebuah dinamika kerjasama. Peran pemimpin terhadap bawahan untuk kondisi saat ini sudah saatnya mengarah pada keterlibatan secara aktif pada tiap-tiap angota kelompok atau unit kerja dalam memecahkan masalah sehari-hari. Sebagai peran pemimpin juga harus bisa menciptakan iklim kerjasama sebagai kondisi yang tangguh.
Organisasi bisnis dituntut untuk melakukan suatu kerjasama yang sinergis menghadapi suatu iklim kompetisi. Ingat, kompetisi di dunia bisnis jauh dari fairness, apabila iklim tersebut tidak dibantu oleh situasi politik yang stabil sehingga kesinergisan internal organisasi benar-benar suatu syarat mutlak agar organisasi mampu menghasilkan strategi bisnis yang handal dan mampu menjaga iklim kompetisi dengan dunia luar.
Tuntutan kondisi yang semakin terbuka, dinamis dan pengaruh suatu organisasi dengan iklim luar semakin mudah diakses, maka peran pemimpin dituntut dapat mengembangkan gaya manajerial yang partisipatif dengan secara intensif melibatkan diri pada pemecahan masalah bersama dengan anggota unit kerjanya. Ia harus mampu membangun semangat kerjasama dengan anggota unit kerja dengan unit kerja yang lain. Disini peran networking semakin besar dimana tuntutan kinerja antar bidang semakin terbuka dan didasari oleh tuntutan produktifitas organisasi yang semakin tinggi dikarenakan iklim competitiveness tersebut.

Definisi Kerjasama
Kerjasama dapat dikatakan sebagai sekumpulan orang yang memiliki tujuan sama saling berinteraksi dalam kinerja membentuk suatu kolaborasi usaha pada setiap anggota kelompok sesuai peran masing-masing. Ahli lain menyebutkan : sekumpulan individu membentuk hubungan yang selaras untuk mencapai tujuan yang sama.
Dari paparan definisi tentang kerjasama, dapat maka terdapat beberapa dimensi penting yang terkandung dalam kerjasama tersebut, yaitu:
·        Anggota kelompok
·        Peran
·        Tugas
·        Tujuan

Dalam sebuah organisasi, terdapat level of teamwork mengacu pada komponen dimensi kerjasama seperti disebutkan diatas, yaitu:
·        Kerjasama pimpinan puncak, terdiri dari tiap-tiap pimpinan sub-organisasi (Kepala Bagian, Manajer)
·        Project Team, terdiri anggota kelompok usaha dari berbagai tingkatan dan fungsi untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.
·        Kelompok kerja, terdiri dari anggota kelompok unit usaha yang menjalankan unit-unit kerja operasional rutin.


Efektifitas Kelompok

Suatu kelompok dikatakan sebagai teamwork dan menghasilkan suatu hasil yang optimal memiliki banyak dimensi, diantaranya adalah:
·        Goal setting: suatu kelompok kerja akan dapat secara efektif menghasilkan suatu tujuan apabila memiliki goal setting yang sama.
·        Komitmen: seberapa besar tiap-tiap komponen kelompok memiliki komitmen
·        Effective role: setiap anggota kelompok harus memiliki peran-peran tersendiri dan dituntut untuk sinergis dalam melakukan usaha.
·        Leadership: komponen penting suatu kelompok akan menjadi efektif atau tidak banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan.
Efektivitas kinerja tim dapat tercapai apabila kinerjanya dilandasi empat faktor diatas dan dalam membangun dan mengembangkan kelompok kerja maka tiap individu merupakan kunci efektif atau tidaknya suatu usaha kerjasama.
Terjadi proses-proses natural sebuah kerjasama terbentuk, yaitu:

1.     Pembentukan kelompok yang diawali dengan proses rekrutmen. Pada tahap ini masing-masing anggota masih berusaha untuk beradaptasi.
2.     Proses penjajagan dimana masing-masing anggota saling mencoba untuk menampilkan diri dan berkolaborasi dengan mencoba peran-peran yang mungkin dilakukan, bermunculan ide, konflik sampai munculnya peran yang sesuai di tiap anggota kelompok, yaitu:
3.     Kohesivitas, dengan mulai munculnya perilaku-perilaku responsif sesama anggota kelompok, ketergantungan dan dukungan dan intensi perasaan.
4.     Kinerja kelompok dimana pada kondisi ini ke-sinergis-an tiap-tiap peran kelompok mulai jelas dan keharmonisan peran untuk mencapai suatu target.

Kepemimpinan dalam Membangun Teamwork

Pemimpin identik sebagai pengatur dan tugas utama pemimpin adalah untuk menyelaraskan peran-peran anggota kelompok lain sehingga dapat melakukan kinerja dengan baik. Peran pemimpin dituntut untuk aktif dalam memecahkan berbagai masalah karena pemimpin merupakan tempat utama segala sesuatu berakhir, baik berupa keputusan, dorongan atau motivasi untuk melakukan suatu usaha dan pada akhirnya kepemimpinan yang menjadikan kerjasama dapat terbentuk secara stabil dalam mencapai pemenuhan tujuan.
Peran pemimpin harus memahami anggota-anggotanya baik sebagai individu maupun bagian dari tim. Ia harus paham terhadap masing-masing tugas dan tanggunjawab anggota kelompok, dinamika kelompok dari anggota dan mampu menyelaraskan kehidupan organisasi sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung.


Individu sebagai anggota kelompok.

Individu mau untuk terlibat dalam sebuah tim didasari dari beragam motivasi, baik berupa dorongan kebutuhan, nilai atau eksistensi sosial yang dapat mencerminkan keragaman motivasi seseorang untuk mau bergabung dalam organisasi. Disini diperlukan suatu keselarasan peran yang disebabkan adanya beragam motivasi tersebut. Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah:
Task enrichment: yaitu menyediakan suatu pekerjaan yang mencerminkan tantangan, usaha ekstra yang berarti memberikan target prestasi dan memberikan kebebasan yang lebih dalam cara mengerjakan tugas.
Involment, memberikan suasana keterlibatan agar anggota kelompok merasa aman, nyaman dan seterusnya akan mampu memberikan kepuasan dalam mengerjakan tugas. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka dan menerima ide-ide, meminta saran dan usulan dari anggota kelompok atau usulannya dalam memecahkan masalah.
Achievement, dorongan prestasi adalah motif yang banyak dimiliki oleh tiap individu dan dengan memberikan tantangan kerja yang semakin meningkat akan membuat anggota kelompok terlibat aktif dalam mencapai kinerja team yang semakin efektif.
Reward, penghargaan adalah kebutuhan yang banyak diminati oleh individu. Dengan memberikan penghargaan yang sesuai terhadap hasil maka kinerja akan terus meningkat.

Tugas-tugas Unit Kerja Kelompok

Sebagai pemimpin akan selalu mendistribusikan pekerjaan kepada sub-ordinatnya. Selain itu juga tugas-tugas tiap unit kerja akan saling berhubungan dan peran pemimpin yang harus mampu menyelaraskan tiap aktivitas yang ada. Agar dapat melakukan kinerja yang efektif maka harus ada komitmen untuk melakukan suatu eksekusi tugas. Oleh karena itu harus diawali dengan kesepakatan kerja sehingga masing-masing pihak paham mengenai peran dan tanggung jawab yang harus diselesaikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan penugasan kepada kelompok:
·        Deskripsi pekerjaan
·        Unit usaha mendukung target kelompok
·        Ketersediaan sumberdaya
·        Metode.

Setelah pembagian tugas dilakukan dengan baik, manajer bersama-sama anggota unit kerjanya akan melaksanakan tugas dengan mengembangkan pola kerjasama yang baik. Disini manajer dituntut untuk terlibat langsung dalam pemecahan masalah bersama serta secara berkala mengadakan rapat-rapat kelompok dalam memonitor perkembangan kemajuan pelaksanaan pekerjaan.


Adapun langkah-langkah dalam menghadapi Task / tugas secara sistematis yang biasa disebut sebagai ( 7D Scheme for team task ) adalah :

Define > Draw > Discuss > Decide > Detail > Discharge > Dissect

DEFINE
·        Jelaskan tugas
·        Jelaskan kenapa tugas harus dilakukan
·        Lakukan kesepakatan kerja untuk mendapatkan komitmen
·        Atasi kesulitan dan hambatan
·        Target waktu yang tersedia
·        Sebutkan keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi
DRAW
·        Cari informasi yang relevan
·        Periksa sumberdaya yang tersedia
·        Pertimbangkan apakah perlu sumberdaya tambahan
·        Periksa kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan anggota
·        Cari pengetahuan dan pakar terkait bila diperlukan
DISCUSS
·        Set prioritas
·        Kumpulkan gagasan-gasasan penyelesaian masalah – brainstorming , dll
·        Temukan alternatif-alternatif pemecahan
·        Cari lebih jauh sudut pandang yang lain
·        Tanyakan lagi ide-ide yang sudah ada / uji lagi
·        Sintesakan penyelesaian terbaik
·        Pertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang akan diambil

DECIDE
·        Usahakan lakukan konsensus untuk kesepakatan bersama
·        Dorong anggota kelompok kearah keputusan yang tajam dan akurat
·        Buat rencana kerja yang sederhana tapi dapat dijalankan
·        Buat rencana alternative, bila diperlukan ( contigency plan)

DETAIL
·        Berikan penugasan dan yakinkan setiap anggota mendapatkan tanggungjawab yang menantang
·        Berikan penjelasan yang rinci kepada anggota mengenai tugasnya
·        Alokasikan tugas-tugas khusus kepada orang yang tepat
·        Periksa bahwa setiap anggota memahami kontribusinya terhadap target kelompok
·        Distribusikan sumberdaya yang ada
·        Jelaskan kemungkinan-kemungkinan yang ada
·        Tentukan checkpoint / ukuran kemajuan kerja

DISCHARGE
·        Periksa bahwa tindakan mengarah ke sasaran kerja
·        Perhatikan perbedaan-perbedaan antara aktual dengan rencana
·        Bantu dan intervensi bila diperlukan
·        Bimbing dan latih anggota bila perlu
·        Periksa kriteria kinerja
·        Monitor kemajuan
·        Jaga agar anggota kelompok tetap memiliki dan mendapatkan informasi yang terakhir / up-to-date
·        Berikan dukungan dan semangat.

DISSECT
·        Simpulkan kemajuan kerja
·        Rencanakan kembali bila perlu
·        Mintakan umpan balik pada proses dan hasil kerja
·        Berikan umpan balik kepada kelompok dan angotanya
·        Periksa nilai dari kontribusi masing-masing anggota
·        Identifikasi keberhasilan, dan
·        Belajar dari kegagalan


Peran Kelompok

Meredith Belbin memperkenalkan dinamika kelompok dengan melihat perbedaan peran dari masing-masing anggota kelompok. Dalam kelompok, anggota dapat memberikan kontribusinya sesuai dengan peran. Peran-peran tersebut adalah:
·        Coordinator (mengkoordinir, mengontrol, mengarahkan diskusi, memecahkan konflik, memotivasi dan melibatkan anggota ),
·        Shaper ( biasa disebut action-man , cenderung tegas dan lugas, ingin segera menyelesaikan tugas, task-oriented , tidak sabar , reaktif dan kurang mau mengerti orang lain),
·        Plant ( creatif, banyak ide, senang merencanakan sesuatu dengan matang, berusaha mencari alternatif pemecahan baru ),
·        Monitor evaluator ( seorang quality controller, kritis, suka menilai dan memantau, analisa tajam ),
·        Implementer ( pelaksana yang suka diberitahu detil mengerjakan suatu tugas, tidak suka perubahan ),
·        Team worker (interaksi sosial baik, pandai bergaul, dapat membaca perasaan orang lain dan membangun suasana ).,
·        Resorce investigator ( pencari referensi, bergaul dengan kelompok eksternal, pandai membangun jaringan kerjasama ),
·        Completer ( penuntas pekerjaan, pemerhati deadline, sistematis, detil pekerjaan diikuti dengan tekun ),
·        Specialist ( ahli dalam bidang tertentu yang dibutuhkan kelompok ).

Dalam membangun suatu kelompok kerja, ia menyebutkan bahwa paling tidak terdapat tiga anggota yang dapat memerankan tiga peran utama, yakni; Coordinator, Plant dan Monitor , kemudian yang lain komposisinya sebagai Implementer, Team worker, Resource Investigator, Compliter dan Specialist. Pada dasarnya seorang individu dapat memerankan beberapa role team diatas. Namun demikian secara karakteristik individunya, peran seseorang akan memiliki 3 kategori, yaitu ;
·        peran yang sebaiknya / Roles best avoided
·        Peran yang bisa disesuaikan / manageable role
·        Peran yang alami / natural role

IMPLIKASI MANAJERIAL

           Kesimpulannya Kelompok atau team merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil dimana untuk berkomunikasi lebih mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggota tersebut.

Sumber :
://www.psychologymania.com/2013/02/pengertian-kerja-sama.html

Sabtu, 05 Oktober 2013

ORGANISASI ?

DEFINISI ORGANISASI
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan

Istilah organisasi dan struktur organisasi sering kita dengar dimanapun kita berada. Baik di lingkungan sekitar rumah, media cetak, media elektrinik maupun ketika kita berada dikampus. Kata organisasi itu sendiri berasal dari bahsa organony dalam bahsa Yunani berarti alat. Pentingnya organisai itu sendiri sudah didefinisikan oleh beberapa orang ahli, dibawah ini beberapa pendapat dari para ahli tersebut yang telah mendefinisasikan tentang pengertian organisasi:

·         ERNEST DALE
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.

·         CYRIL SOFFER
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

Dari dua penertian diatas saya dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa organisasi adalah suatu kerja sama yang digunakan oleh beberapa orang yang memiliki misi dan visi yang sama untuk mencapai tujuan yang sama dalam kegiatan atau pun pekerjaan. Dalam struktur organisasi dibutuhkan bembagian pekerjaan dan menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan(kordinasi). Selain tanpa adanya suatu struktur oraganisai dan manajemen yang tepat organisai tersebut akan kacau dan tidakakan berjalan sebagaimana mestinya bahkan oraganisai tersebut bias bubar sebab tidak ada pembagian unit-unit kerja. Nah, dari maka itu oraganisasi itu samangat penting untuk membantu kita agar bisa berlatih disiplin, tanggung jawab, kerja sama menghargai orang lain.

Pengalaman Berorganisasi

            Kali ini saya akan bercerita sedikit mengenai organisai di SMA.Waktu saya duduk dibangku SMA saya menjabat menjadi ketua kelas selama 3 tahun sebenarnya tujuan saya ingin berorganisasi supaya bisa belajar menjadi pemimpin, bisa belajar bagaimana mengatasi permasalah yang ada, bisa juga belajar mengatur sekelompok orang sehingga semuanya bisa berjalan dengan lancar. Tujuan lainya adalah saya akan terbiasa dengan hubungan secara vertikal. Maksudnya hubungan dengan guru, kepala sekolah, staf sekolah dan teman-teman dengan begitu wawasan saya bisa tambah luas dan bisa di kenal banyak teman. Terutama untuk menambah pengalaman bagaimana cara berorganisasi yang baik dan benar.

Sumber:
wartawarga.gunadarma.ac.id/definisi-definisi organisai