Pages

Selasa, 23 September 2014

SDM INDONESIA TAK SIAP MENGHADAPI PASAR BEBAS

 “ Perguruan Tinggi Harus Menyiapkan SDM Untuk Mengisi Lapangan Kerja Yang Menantang “.



 Diberlakukannya ASEAN Economic (AEC) 2015 dan pasar bebas Asia Pasifik, membuat setiap negara menyiapkan diri untuk menyongsongnya, tidak terkecuali Indonesia. Sudah siapkah Indonesia?.  Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih ketinggalan untuk menghadapi pasar bebas, hal ini karena Indonesia belum maksimal menyiapkannya. 

Siap tak siap, harus siap. Mau tak mau harus mempersiapkan diri dalam waktu singkat ini. Walaupun disayangkan kita masih ketinggalan dalam menyiapkan diri,  kata Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) Dr. Ir. Siswono Yudo Husodo dalam acara Dies Natalis ke-47 dan Wisuda tanggal 7 Oktober 2013 di Jakarta Convention Center (JCC).
 

Hadir dalam acara tersebut, Rektor Universitas Pancasila Dr. Edie Toet Hendratno, SH., M.Si., Prof. Dr. Anwar Nasution, Jend. TNI (Purn) Agum Gumelar, Jend. Pol (Purn) Tan Sri, Prof. Drs Dai Bachtiar, SH,, Sekretaris YPPUP Rifki Yusuf, SE,  Pimpinan Universitas, Dosen, Mahasiswa, undangan dan 1160 wisudawan.

Lebih lanjut Pak Siswono menyampaikan, indikasi Indonesia tak siap menghadapai pasar bebas bisa dilihat dari masih kuatnya nilai impor. Sebaliknya nilai ekspor sangat lemah. Indonesia seharusnya memiliki bank tabungan pos untuk menyiapkan diri agar dolar tidak dibeli oleh orang asing. Jujur, selama ini berbagai kebijakan pemerintah kurang mengantisipasi dan belum siap menghadapi globlisasi.

Untuk menghadapi persoalan itu, perguruan tinggi harus mampu menyiapkan SDM untuk mengisi lapangan kerja yang menantang. Hal ini guna menghadapi posisi dunia yang terus bergerak cepat dan kondisi yang terus berubah. Di dunia yang berubah, kalau salah menangani kita tidak dapat manfaat. Jadi, bagaimana kita mendapatkan manfaat dari perubahan ini. Kata Pak Siswono.

Menurut Pak Siswono, kita saat ini berada pada lingkungan global yang sedang bergerak dengan dinamis dan kompleks, dengan kondisi-kondisinya yang baru, yang langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap diri kita, yang harus dihadapai dengan sikap terbuka.

Salah satu tantangan besar dunia pendidikan nasional kita adalah menanamkan kesadaran kolektif sebagai bangsa yang perlu berjuang keras untuk mencapai kemajuan, mengejar ketertinggalannya dari Negara-negara lain dalam banyak aspek. Salah satu aspek penting yang perlu disiapkan dengan cepat bangsa ini adalah SDM yang kompeten.

Saat ini angkatan kerja kita mencapai 122 juta. Namun, yang berpendidikan sarjana hanya 6,42 persen, sisanya berpendidikan SLTA/SLTP/SD sekitar 49,9 persen. Memang ada penurunan jumlah pengangguran, tapi relatif kecil. Pengangguran menurun karena meningkatnya pedagang kaki lima. Tingginya suku bunga bank kita mengurangi daya saing. Sedangkan suku bunga dinegara tetangga suku bunga bank relatif kecil.

Pakar ekonomi Prof. Dr. Anwar Nasution dalam orasi ilmiahnya menyampaikan, untuk menyiapkan pasar global ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah yakni, pertama ; meningkatkan daya saing SDM dengan memberikan keuangan insentif, kedua peningkatan universitas teknis, agar Indonesia bisa lebih produktif. (Humas UP/tmt).


Daftar Pustaka

http://lowongan.univpancasila.ac.id/index.php/seluruhberita/241-sdm-indonesia-tak-siap-menghadapi-pasar-bebas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar